Sabtu, 02 November 2013

Sajak Lara

Sayapku yang kini patah olehmu
Bahkan aku enggan segera bangkit
Sekalipun dirimu telah menghilang di balik kepakannya
Aku masih saja diam tercekat menikmati kesakitan yang engkau ciptakan
Masih terlintas harap kau akan kembali
Melihatku, menyentuh kepalaku lembut
Lantas menyembuhkan luka di sayap patahku
Mengajakku mengudara lagi, walaupun kita sama tau bahwa akhirnya harus ada yang terluka, jatuh, dan ditinggalkan
Selagi awan masih selalu penuh rahasia, aku akan tetap bertahan untukmu, untuk kita
Separuh sayap ini...
Sajak Lara - AY-

       Kamu disana, bahagia mungkin saat ini benar dan nampak nyata membalut harimu. Aku tau itu, bahwa akhirnya bahagia kita punya definisi yang berbeda, sangat berbeda. Kamu dengan dirinya, dan aku sendirian saja menyesap lara tiap detiknya, belajar menyadari bahwa cinta yang kamu tawarkan dulu nyatanya bukan sebuah keseriusanmu. Iya, saat itu aku amat terlarut manisnya tiap kisah yang kita alirkan bersama tanpa mau tau apakah rasaku ini akan sebanding dengan apa yang kamu rasakan sebenarnya, sebab aku salah telah mengartikan rasa sayang seorang kakak yang kamu bungkuskan dalam bentuk perhatian-perhatian kecilmu, yang aku artikan itu semakna dengan rasa cintaku.
       Tidak salah jika kini aku menyandang lara tanpa tau bagaimana mengobatinya, aku terlalu takut jika harus melupakanmu, menghapuskanmu dari hidupku. Bukan dirimu, tapi bayanganmu lebih tepatnya, karena dirimu sudah pergi lama sekali meninggalkanku. Lupa membawa serta perasaan cinta yang dulu kamu titipkan dan lupa mengembalikan kepercayaan yang aku sematkan seutuhnya di dirimu, membuatku tampak lemah.
       Aku membenci diriku yang sekarang, diriku yang tak mampu mengudara lagi hanya karena sayap yang patah sebelah, diriku yang enggan menyadari bahwa masih ada yang mungkin mampu menegakkan sayapku kembali, mengajakku beranjak dari semua lara ini. Aku bodoh memang, tapi rasanya menjadi bodoh karena telah mencintaimu itu adalah kesalahan yang selalu ingin aku ulangi.
       "Sayapku, dia telah pergi tanpa tau caranya kembali, kita tak bisa seperti ini selamanya. Aku ingin pergi, terbang lepas dari sisa-sisa lara ini, aku harus bisa atau selamanya terperangkap dalam lara..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar