Kamu boleh melupakan semua tentangku, tapi aku mohon ingat kembali hal-hal kecil ini sekejap saja.
Seperti sekejap waktu yang lalu saat kamu pernah mencintaiku, mengajarkanku arti penerimaan atas apa adanya dirimu, hingga aku berhenti di tempat kau berhenti. Tanpa sempat bertanya apakah kamu juga akan memperjuangkanku pada akhirnya, ataukah hanya memintaku untuk di sampingmu sejenak. Aku belajar mencintaimu dengan segala pernik perasaan yang menyertainya.
Kini, ku izinkanmu untuk membuang semuanya jika itulah definisi bahagia yang kamu inginkan, sekalipun itu adalah luka untukku pada akhirnya.
Aku hanya bisa melepaskanmu, menjadikan kerelaan itu nyata adanya.
Menyesapi tiap lara akan kepergianmu, tentang bagaimana sakitnya menahan perasaan rindu ini sendirian.
Pergilah... Aku selalu disini menunggu dan berharap kamu masih menyimpan sedikit rasa yang kamu sebut cinta, penuntun pada hati yang memang terpilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar